Jul 7, 2019

Cita-cita saya

Assalamu'alaikum ( بسم الله الرحمن الرحيم )

Pertama sekali saya ingin mengucapkan "SELAMAT DATANG UNTUK KAWAN-KAWAN BLOGGERKU DAN SIAPAPUN YANG KEBETULAN SEDANG MEMBUKA PAGE INI" Semoga betah dan tidak membosankan, maklum masih newbie.

"Eh, blog ini kan sudah dari 2014, kok newbie sih?" barangkali ada yang penasaran mau nanya begitu ya.

Memang blog ini sudah berumur 5 tahun, tapi sang admin blog alias diriku masih sangat buta dengan dunia tulis-menulis apalagi dengan kancah perbloggeran. Istilah-istilah dunia blogger itu bikin saya pusing tujuh keliling hehe.

Semangat ngeblog pun masih angin-anginan. Kalau kata orang Aceh suum-suum ek manok. Alias cuma semangat yang menggebu-gebunya itu di awal saja.

Awal mula saya terjun ke dunia blogger karena penasaran, sehingga terdesak untuk mengotak-atik sendiri dari membuat email, akun G+ (google Plus) dan kemudian menciptakan blog ini hingga mencoba untuk mendesain sendiri blognya berbekal dari ilmu-ilmu yang tersebar di google. (Cerita tentang permulaan ngeblog sudah saya posting di sini)

Meskipun sebelumnya di tahun 2012 saya pernah membuat blog juga di wordpress tapi yaa itu, masalah yang sama terulang lagi di blog ini, yakni jarang sekali update, bahkan bisa dibilang nganggur hehe.

Ok intronya saya rasa sudah cukup panjang ya. Kitaa kembali ke inti tema yaitu berupa tantangan dari sesama teman blogger untuk menulis tentang "AKU".

Baik, teman-teman boleh memanggilku dengan nama Meri, Kak Meri, Mbak Meri, Bunda Meri dan lain sebagainya😊

Saya adalah ibu rumah tangga yang sedang dan terus ingin menapaki tangga-tangga kehidupan yang berliku demi menjadi pribadi yang dicintai oleh Sang Maha Kuasa Allah 'Azza wa Jalla.

Meri kecil seorang yang sangat lasak dan periang walaupun minim bicara. Hari-harinya selalu penuh dengan kegiatan sekolah, ngaji dan juga bermain. Zaman jadul yang tanpa gadget, kalau main pasti melibatkan seluruh indra dengan alam luas.

Cita-citaku semenjak kecil adalah ingin menjadi dokter dan pengusaha sukses. Dan itu bukan sekadar asal keluar dari mulut saat ditanya, "Meri cita-citanya apa?"

Karena pada kenyataannya dari semenjak Sekolah Dasar, saya memang suka menghafal istilah-istilah kedokteran (sampai sekarang pun masih, tapi beralih ke ramuan-ramuan herbal alami).

Semenjak kecil saya juga sudah suka berdagang. Dengan senang hati, setiap hari saya membantu paman di toko kelontongnya sepulang dari sekolah.

Setamat dari Madrasah Aliah (MAN) tahun 1997 saya pun mencoba keberuntungan untuk mengikuti seleksi masuk ke perguruan tinggi dan dokter umum menjadi pilihan utama saya, sedangkan pilihan ke dua adalah arsitek. Karena saya juga menyukai bidang arsitek.

Hari berlalu, waktu pengumuman pun tiba. Ya Allah waktu itu ingin rasanya saya bersujud lama karena saking senangnya. Saya lulus di kedokteran.

Ayah juga sebenarnya sangat senang. Tapi pada keesokannya tanpa sengaja saya mendengar musyawarah antara mamak dengan ayah. Jelas di pembicaraan keduanya mereka sangat mendukung saya kuliah di kedokteran. Namun ketika pembahasan sudah masuk di masalah dana, ada gurat-gurat kegelisahan di kening keduanya.

Terus terang pada saat itu dua kakak saya juga sedang kuliah (yang satu di politeknik, dan satu lagi kuliah di fakultas ekonomi) dan full dibiayai oleh orang tua. Sedangkan tiga adik juga sedang sekolah di jenjang yang berbeda. Tentu untuk semua itu biayanya tidak sedikit. Kalau ditambah lagi dengan biaya kuliah kedokteran saya nanti. Subhanallah bisa dibayangkan berapa dana yang harus dikeluarkan per-semester untuk kami semua. Walaupun rezeki adalah hak Allah. Tapi saya sadar diri karena Ayah hanya mengandalkan rezeki dari satu rumah makan.

Akhirnya setelah merenung sepanjang malam, saya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri dan tidak ingin mendaftar ulang di fakultas kedokteran.

Saya sampaikan maksud tersebut ke ayah dengan hati-hati. Walaupun pada awalnya ayah tidak setuju dan tetap bilang "insyaallah dana ada". Tapi saya tetap mengatakan ke ayah kalau saya bisa mendaftar kuliah di kampus lain tahun depan yaitu IAIN Ar-Raniry.

Walhasil saya menganggur setahun dan rupanya rencana Allah memang lebih baik. Pada saat itu saya full waktu bersama keluarga dan bisa belajar memasak langsung dari mamak. (Karena sebelumnya saat tsanawiyah saya mondok di pesantren dan juga sibuk dengan beberapa kursus saat MAN. Hingga jarang membantu kegiatan di dapur.

Faedah belajar memasak ini sangat terasa ketika saya memutuskan berkeluarga pada tahun 2001.

Tahun 1998 saya pun mendaftar di IAIN Ar-Raniry dengan pilihan utama tarbiyah (pendidikan) Bahasa Arab. Dan alhamdulillah lulus. Resmilah saya menjadi anak TBA (Tarbiyyah Bahasa Arab) leting 1998.

Di semester 5 pada tahun 2001 akhirnya saya menikah dengan salah satu pengajar di kampus.

Ada syarat dari ayah waktu itu. Boleh menikah asal mau berjanji menyelesaikan kuliah tepat waktu. Alhamdulillah janji itu lunas. Saya diwisuda tahun 2002 menjadi sarjana pendidikan. Pas 4 tahun masa kuliah seperti yang ayah pinta.

Setelah itu banyak lika liku kehidupan yang kami jajaki. Semua warna menghiasi, dari kelabu hingga cerah. Cobaan, pelajaran hidup, nikmat, pahit, manis dan anugerah-Nya terus bergulir menyelimuti.

Ada banyak ranjau memang di setapak cita dan asa. Siapapun kita, pasti akan menghadapi ujian dalam mencapai mimpi yang telah kita ukir. Tapi jangan berkecil hati. Berapa kali pun kita jatuh, bangunlah lagi. Jatuh lagi, bangun lagi. Banyak jalan agar kita bisa memeluk mimpi. Usah risau dengan usia. Selama hayat masih dikandung badan bermimpilah. (Menghibur diri ini ceritanya hihihi)

Mimpi saya ke depan, ingin sekali melakukan sesuatu yang berarti (rahasia😊) untuk diri dan keluarga besar. Semoga Allah ridhai dan menjadi amal jariah yang dapat memberatkan timbangan kebaikan saya di kehidupan baru nanti.

Semoga Allah mudahkan dan akan terwujud semua mimpi-mimpi kita ya teman-teman.
Itulah secuil perkenalan saya. Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan.
Previous Post
Next Post

post written by:

6 comments:

  1. Semoga mimpinya segera terwujud ya mba😘 bisikin dong ...hehee kepo

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amiin ya Rabb. Hehe nanti aja dibisikin ya kalau udah nyata😇. Kata orang bijak:"Berjuanglah dalam diam biar lebih fokus dan optimal serta jauh dari sikap euforia yang melemahkan tekad"

      Terima kasih Mba udah mampir😘

      Delete
  2. Hai mba, salam kenal..

    Semoga di usia yang baru nanti semua keinginanya terwujut ya.. :)

    ReplyDelete
  3. Wah udah punya banyak pengalaman nih, salam kenal Mbak Meri. Sehat terus ya :)

    ReplyDelete
  4. Hai Mba mery, salam kenal..
    seruu ceritanya..
    semoga mimpinya segera terwujud ya..

    ReplyDelete

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Semua goresan yang ada di blog ini, terutama sekali saya tujukan untuk diri saya pribadi guna muhasabah, pengingat dan nasehat bagi diri sendiri selaku hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan alpha dalam berbagai peranan kehidupan, baik sebagai isteri, anak, ibu dari anakku dan juga teman dari sahabat-sahabatku.
Mohon kerelaan untuk mengoreksi bila menemukan kekeliruan dalam tulisan blog ini karena saya masih belajar dan terus belajar.
_
**(Wassalam)**_