Jun 9, 2014

Berserah Diri kepada Allah
Bismillahirrahmanirrahim

Punya masalah? Mau marah?
Sama siapa, sama Allah?
Sudahlah…
Bawa diri pasrah, berserah diri kepada Allah

Berwudhu dan shalatlah
Bertafakkurlah di atas sajadah
Curhatlah apapun yang kamu ingin curhat kepada Allah
Pintakan doa agar segalanya menjadi mudah

Hanya kepada-Nya kita berserah
Mengamalkan segala syariat dan perintah
Yang telah termaktub di dalam Al-Quran dan sunnah
Janganlah malu meminta agar Allah menjadikan hidup kita berkah



وَمَا بِكُم مِّن نِّعْمَةٍ فَمِنَ ٱللَّهِ ۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْـَٔرُونَ
“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan”. (QS; 16. An Nahl: 53)

( Merisusanti Zakaria, Tabba, Cairo, 9 juni 2014 )






NIKMAT YANG TERLUPAKAN
Bismillahirrahmanirrahim

Kita berjalan, berlari, bicara dan ketawa
Semuanya itu karunia yang sangat istimewa
Dari Sang Khaliq Yang Maha Menguasai seglanya
Sang Creator alam semesta

Bernafas, melihat, berpikir, dan menyicip rasa
Itu juga keistimewaan yang kita punya
Anugerah yang tak ternilai harganya
Tanda kasih Ilahi kepada semua hamba-Nya

Kita juga mendengar bunyi dan suara
Yang selalu datang membelai lapisan gendang telinga dengan mesra
Membentuk sebuah memori data di kepala
Yang tanpa dibatasi oleh megabet ataupun giga

Sungguh sebuah inovasi yang maha karya  sempurna
Tapi kebanyakan kita seperti melupakannya
Mengabaikannya…
Lupa bahwa arsitektur Sang Pencipta tak akan perna ada cela

Kita terlena dengan alam fatamorgana
Terhipnotis oleh kreasi handal tangan-tangan manusia
Dan di waktu yang sama mengabaikan kreasi handal Yang Maha-Maha sempurna
Yaitu Sang Pencipta alam semesta beserta isinya

Kita lupa akan kekuasaan-Nya, anugerah karunia-Nya
Begitu lemah rasa tafakkur yang dipunyai jiwa
Terhadap keagungan-Nya yang sungguh nyata
Yang tak ada bandingannya dengan apapun jua

Ya Allah ampunilah kami yang sudah sangat terpedaya oleh fatamorgana dunia
Tetapkan hati kami untuk senantiasa taat dan bertaqwa
Mensyukuri segala nikmat-Mu dan karunia
Yang tak henti-hentinya Engkau curahkan ke setiap penjuru semesta

Kami mohonkan ridha-Mu atas segala ridha
Ampunan dari segala khilaf dan alpha
Atas semua amalann sia-sia yang tak berdaya guna
Sungguh ya Rabb kami meminta......


Sentilan agar selalu terjaga
Bangunkan bila terlena, Ingatkan ketika lupa
Dan kesadaran segera bila terpuruk ke dalam sifat ria, khilaf dan alpha
Hanya kepada-Mu satu-satunya kami berharap dan mengantungkan asa

( Meri Susanti Zakaria; Tabba, Cairo, 9 juni 2014 )



Asa Sang Prajurit Kecil
Bismillahirrahmanirrahim

Asa Sang Prajurit Kecil (part 1, dahulu suatu ketika)

Hari berlalu begitu cepat
Asa yang diharap tak kunjung mendekat
Harapan itu begitu melekat
Yang menggurat dalam tatapan sayu nan pekat

Di sini, di tepi beranda rumah diriku melihat ia yang terpekur sesaat
Dengat tatapan mata nan lekat seolah mengisyaratkan ada sesuatu yang ingin dilihat
Mengharap ada labuh layar yang akan mendekat
Tetapi semuanya bagaikan dihempas oleh gelombang badai yang membabat

Dia prajurit kecilku yang begitu sabar dalam umurnya yang baru merambat
Hari-harinya begitu energik dan penuh semangat
Hari kecilnya menjadi gurat-gurat indah lika-liku hayat
Kesehariannya seakan-akan tak ada kata lelah maupun penat

Sampai kini ia masih menunggu sang labuh datang menambat
Walaupun itu masih berupa semu dalam gurat-gurat yang tak berurat
Tapi asa itu senantiasa digenggam erat sambil berharap kan segera tertambat
Hingga pada saatnya nanti hari-hari pun menjadi semakin cerah nan penuh geliat

   
                                     ~~~***~~~

Asa Sang Prajuri kecil (part 2, kini, setelah hari-hari berlalu)


Hari-hari  terus bergerak menggeliat
Menyemburkan asa dan harapan bagi ummat yang tekun bergulat
Mengais rahmat dan hikmah-Nya yang begitu luas dan berkat
Mendamba janji-Nya yang takkan pernah melesat

Hingga nyatalah ia setelah penantian panjang tiba lah hari itu yang penuh rahmat
Tak terlukis kata kala memandangnya begitu bahagia dan girang melompat
Begitulah akhir kisah kesabaran yang berbuah nikmat
Yakinlah kalau janji-Nya kan selalu tepat waktu dan takkan salah alamat

Sungguh Ya Allah, dalam setiap ujian yang Kau berikan terpendam begitu banyak hikmah dan nikmat
Syukur yang tak terkira senantiasa terucap kepada-Mu Wahai Seagung-Agungnya Zat
Engkaulah Yang Maha Kuasa yang menguasai segala rahmat
Maghfirah-Mu senantiasa kami dambakan agar selamat di dunia dan akhirat.


** ALHAMDULILLAH **
 
(Meri Susanti Zakaria; Tabbah, Cairo. 9 Juni 2014)

My Son at the Pyramids of Giza, Cairo,Egypt


Donya oh Donya
dunia-oh-dunia
Donya ka akhe, meunan ureung kheun sabee
Masalah peng bicah jeut keu pakee
Ngon syedara jimeugroeh-groeh jimeurapee
Silaturrahmi putoeh, beureukah pih tan lee

Han putoeh-putoeh jimeurapah ceurapah that-that tan sopan
Jimeuseot-seuot tan jitem talou meusikhan
Nyan nyang baroeken ta duek deung saban-saban
‘Oh jinoe ka lagee nyan ban

Han ek tapikee meuyo gara-gara nyan sion jitem jimeugroeh-groeh
Ka lagee mie ngeun tikoh jimeutikai han putoeh-putoeh
Diureung peuteungeuh pih asai laju bak geuratoeh
Ken geumeumat tok bak hai nyang jroeh-jroeh

Alah hai teungku meutuah
Donya nyoe, donya…beuna taingat nibak uroe akhee teuh bek susah
Bek gara-gara nyan sion di donya teuh gadeuh marwah
Nibak uroe dudoe pih tan meurumpok syafa’ah, na’uzubillah…

Jak hai teungku tameumat jaroe tameumeuah-meuah
Beujroeh tameulangkah lam taloe ukhuwah
Udep pih mudah punoh beureukah
Beuthat-that taingat mandum geutanyoe tagisa teuma u poe teuh Allah

( Meri Susanti Zakaria, Tabba, Cairo, 9 juni 2014 )

Ini sering terjadi dalam realita kehidupan bermasyarakat di sekitar kita...memang betul kata orang, kadangkala (peng hana jituri syedara "uang tak mengenal saudara"). Semuanya bisa terjadi kalau manusia tidak pandai menggali hikmah dan membagi rahmah sembari mensyukuri semua nikmat dan karunia Allah yang tak ternilai harganya.

"Donya oh donya: Dunia Oh Dunia"

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Semua goresan yang ada di blog ini, terutama sekali saya tujukan untuk diri saya pribadi guna muhasabah, pengingat dan nasehat bagi diri sendiri selaku hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan alpha dalam berbagai peranan kehidupan, baik sebagai isteri, anak, ibu dari anakku dan juga teman dari sahabat-sahabatku.
Mohon kerelaan untuk mengoreksi bila menemukan kekeliruan dalam tulisan blog ini karena saya masih belajar dan terus belajar.
_
**(Wassalam)**_