Apr 11, 2019

Ngeblog. Wadah untuk Melatih Daya Literasi
Hah ngeblog?! (Dengan mulut sedikit menganga dan mata agak membulat). Begitulah ekspresiku saat menanggapi ajakan seorang teman untuk ngeblog beberapa tahun silam. Mau ngeblog bagaimana! Cara buat blog saja nggak ngerti. Tapi dasar memang kawan itu orangnya pantang menyerah. Kalau sudah berkeinginan sesuatu mesti terlaksana.

Nah saat itulah keluar rayuan mautnya. "Eh Mer, dengan blogging kita punya website sendiri dan bisa bebas menuangkan ide apa saja di sana. Kamu kan suka masak dan ingin mengupgrade kuliner Aceh, bisa tuh tulisan blogmu nanti akan ikut berpartisipasi dalam melestarikan kulineri aceh".

Akhirnya setelah merenung beberapa hari. "Betul juga ya, intinya berbagi itu indah. Nah dengan mengucapkan bismillah, insyaallah tekad ngeblog sudah tertanam di dada". Walaupun pada saat itu pikiran mengambang dan belum terpikir apa yang perlu dilakukan pertama sekali saat mau memulai blogging. Betul-betul belum ada gambaran.

"Memangnya ngeblog itu asik ya?" Pertanyaan yang terasa konyol ini meluncur begitu saja ketika itu.

Beranjak dari rasa penasaran itulah, akhirnya saya menjelajahi belantara pencarian google. Mengamati secara bertahap tentang dunia perbloggeran, hingga mencoba untuk membuat blog sendiri secara otodidak. Tapi masih tahap anak bawang sih. Buktinya sampai sekarang masih begini-begini saja. Nggak ada perkembangan.

Meskipun begitu, ada keinginan yang mendalam dari lubuk hatiku agar lebih mampu memahami seluk beluk dunia blogging ini dengan tujuan untuk membagi konten-konten yang bermanfaat kepada orang banyak sekaligus sebagai pengingat, nasehat dan ilmu untuk diri yang masih faqir ini.

Sebagaimana percakapan dengan kawanku di atas. Pada awalnya sih saya ingin berbagi tentang dunia masak-memasak, tips kewanitaan dan adat istiadat daerah-daerah di Indonesia, terkhusus daerah Aceh tanah kelahiranku. Tetapi pada kenyataannya blogku sampai hari ini masih jalan di tempat hehe.

Dan hari ini saya kembali singgah di sini bermanja dengan secuil aksara sederhana. Entah akan menetap atau hanya persinggahan sementara, kita lihat saja nanti hehe. Walaupun sejujurnya ingin betah terus menulis untuk melatih daya nalar, imajinasi dan sekaligus menambah wawasan.

Waktu terus berlalu. Hasil dari stalking dan pengamatan yang seadanya. Ternyata perkembangan belantara dunia maya dewasa ini sangatlah pesat. Ilmu dalam berbagai bidang, fashion, petuah, nasehat dan lain sebagainya sangatlah mudah kita dapatkan di media sosial. Tapi tidak sedikit pula yang membibitkan kekejian dan kekejaman dalam opini mereka, yang berpeluang terciptanya ketimpangan moral para generasi milenial. Contoh paling banyak adalah gaya hidup amoral yang melanggar norma syariat dan adat istiadat malah dielu-elukan sedemikian rupa.

Akumulasi aksara-aksara yang berbisa itu sungguh sangat berbahaya. Makanya diperlukan kehadiran pahlawan-pahlawan aksara yang ter-educated untuk menghalau marabahaya tersebut di kancah persilatan dunia literasi ini.

Saya optimis tentang kehadiran orang-orang yang sadar literasi positif tersebut dapat mengimbangi ketimpangan dunia maya dewasa ini.

Itulah alasannya kenapa orang-orang positif harus mahir mengukir aksara guna memperkaya konten blog-blog ataupun sebagai penghias dinding-dinding media sosial pada umumnya sebagai pengimbangan terhadap informasi-informasi negatif yang kian menguasai media.

Dan saya harus belajar lebih giat untuk mencapai ke tahap tersebut.

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Semua goresan yang ada di blog ini, terutama sekali saya tujukan untuk diri saya pribadi guna muhasabah, pengingat dan nasehat bagi diri sendiri selaku hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan alpha dalam berbagai peranan kehidupan, baik sebagai isteri, anak, ibu dari anakku dan juga teman dari sahabat-sahabatku.
Mohon kerelaan untuk mengoreksi bila menemukan kekeliruan dalam tulisan blog ini karena saya masih belajar dan terus belajar.
_
**(Wassalam)**_