Dec 26, 2015

MENGENANG TSUNAMI ACEH 11 TAHUN YANG LALU


MENGENANG-TSUNAMI-ACEH-11-TAHUN-YANG-LALU

Tak terasa begitu cepat masa berlalu, hari ini sebelas tahun yang lalu pilu menggetarkan sukma, lara dan duka menyelimuti kalbu, manakala segalanya tak lagi dipuya, sanak famili dan materi lenyap seketika, hanya iman satu-satunya pengukuh jiwa, penawar lara.
Masih terbayang jelas gurat-gurat wajah kerabat, sahabat dan para guruku semua yang kembali ke sisi-Nya pada hari itu, semoga Allah menerima ibadah mereka dan mendapatkan tempat yang mulia, amiin.

Hari ini, dalam rangka mengenang kembali musibah dahsyat tsunami yang menjadi hari duka bersama di mana dunia ikut turut berempati, maka saya ingin menguntai beberapa untaian bait kalimat sederhana yang menggambarkan sekilas suasana yang terekam memori pada saat itu.
                                      ---------------------------------------------------------
Hari ini, sebelas tahun yan lalu
26 desember 2004, jam delapan pagi hari minggu
Saat mata menjadi saksi bisu musibah pilu
Di hari libur saat keluarga asyik bercengkrama saling melepaskan rindu

Masih sangat kuat terekam di dalam minda
Saat tiba-tiba bumi terguncang hebat bak perahu kecil dihantam badai ombak yang murka
Saat semua berhamburan keluar rumah demi menyelamatkan jiwa
Saat bangunan-bangunan rubuh akibat hujaman gempa yang membahana
Semua tak terduga, segalanya terjadi begitu tiba-tiba

Dan sungguh tak ada yang mengira, setelah itu pilu kian dahsyat melanda
Saat jalanan menyemut manusia yang berlarian sambil histeris penuh lara
Hiruk pikuk teriakan “TSUNAMI” menggema getarkan semesta
“Larii…lariii!!! Air laut naik ke darat” kalimat itulah yang terdengar paling kentara

Kuasa-Mu ya Allah, semuanya tak terduga, tak terbaca oleh manusia
Air laut biru yang selalunya indah bersama irama ombaknya yang selaras seirama
Saat itu Kau jadikan ia hitam menggelegam, mengamuk murka, meluluh lantakkan segalanya
Tak ada yang bisa menahan amukan gelombangnya

Semuanya lenyap seketika oleh amukan ombak yang membabi-buta
Dalam sekejap bumi Aceh berubah menjadi “blender raksasa” yang menghancurkan segalanya
Bangunan-bangunan tersapu tak membekas digulung dahsyatnya gelombang yang murka
Hari itu harta tak lagi istimewa, karena hidup seakan telah di ambang pupus masa

Dalam sekejap ya Rabb Kau ambil kembali segalanya
Sembab mata ini saat melihat jiwa-jiwa bergelimpangan tak lagi bernyawa
Ratusan ribu jiwa…ya, ratusan ribu jiwa Kau ambil seketika
Pagi itu menjadi minggu kelabu, Aceh berduka, tanah Aceh hancur porak poranda dalam sekejap mata

Ketika itu ibu, anak dan kerabat tercerai berai, terpisahkan arus dan saling menyelamatkan diri
Mengingatkan jiwa akan kisah datangnya kiamat tanda khatam kehidupan dunia fana ini
Dan itulah ‘kiamat kecil’ yang Engkau tunjukkan sebagai TEGURAN DINI
Kau tunjukkan kuasa-Mu agar insan berpikir, bertaubat demi mempersiapkan diri untuk hari nanti
Karena maut itu pasti, kapan, bagaimana dan di mana maut menjemput adalah rahasia ilahi




كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۖ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan". (QS; Al 'Ankabuut, 29: 57)



أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh (QS; 04. An Nisaa': 78)"




كَيْفَ تَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَكُنْتُمْ أَمْوَاتًا فَأَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
"Mengapa kamu kafir kepada Allah, Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?" (QS; 02. Al Baqarah: 28)

**Meri Susanti Zakaria; Cairo, 26 Desember 2015**
Previous Post
Next Post

post written by:

0 comments:

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Semua goresan yang ada di blog ini, terutama sekali saya tujukan untuk diri saya pribadi guna muhasabah, pengingat dan nasehat bagi diri sendiri selaku hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan alpha dalam berbagai peranan kehidupan, baik sebagai isteri, anak, ibu dari anakku dan juga teman dari sahabat-sahabatku.
Mohon kerelaan untuk mengoreksi bila menemukan kekeliruan dalam tulisan blog ini karena saya masih belajar dan terus belajar.
_
**(Wassalam)**_