Sep 30, 2015

Harapan Akan Terus Membentang

Bismillahirrahmanirrahim

Menyesali terhadap apa yang telah berlalu tidaklah mengapa, akan tetapi terus menerus larut dalam penyesalan dan keluh kesah sungguh bukan sikap yang bijaksana.

Karena dalam keadaan bagaimanapun, waktu akan terus berjalan, tak peduli manusia akan menyapanya dengan ramah atau mengabaikannya.

Satu hal yang kamu harus ingat adalah:

“Bahwa hari ini, hari yang mengiringi langkahmu saat ini memerlukan segenap daya, perhatian dan semangat juang bajamu untuk menerjang beragam asa kehidupan yang masih banyak berhamparan agar suatu saat nanti hari-hari yang sedang kamu jalani sekarang tidak akan kembali menjadi bagian masa lalu yang suram melainkan sebuah masa lalu yang indah untuk dikenang”.

Jadi, apapun yang terjadi, tetaplah berdiri tegak dan jangan putus asa, maju mundur dalam kehidupan itu merupakan hal yang biasa, terhadap kegagalan jadikan sebagai pelajaran dan juga lecutan semangat untuk kembali bangkit dan giat berusaha beriringan dengan doa.


Harapan itu akan selalu ada selama hayat masih dikandung badan. Jadi mari melangkah dan terus melangkah untuk menggapai asa-asa yang masih menggantung.


Raih masa depan yang lebih cemerlang dengan semangat nan membara penuh optimis.

Jangan ada lagi keluh kesah dan rasa pesimis, kamu hanya perlu bangkit dan lakukan apapun yang terbaik demi masa depan yang penuh warna.

OKEEE...OPTIMIS... :)

**Meri Susanti Zakaria; Cairo, 30 september 2015**

SELF REMINDER.....

**Menulis untuk muhasabah atas kekurangan diri agar termotivasi menjadi individu yang lebih baik**

Sep 19, 2015

Roti Canai / ruti cane (Roti Maryam) Simpel dan Enak
roti canai request Jad

Roti maryam atau kami sering menyebutnya ruti cane (Bahasa Aceh) dan kalau di timur tengah dikenal dengan nama fathirah adalah kue yang bahan bakunya didominasi oleh tepung terigu dan minyak (lemak).

Orang yang suka nyemil roti-rotian pasti jatuh cinta juga dengan makanan yang satu ini. Contohnya anakku yang memang sangat suka dengan segala jenis roti sering sekali minta dibuatkan ruti cane ini, dan biasanya setelah disajikan dalam beberapa menit langsung habis dilahap :)

Nah, untuk membuat ruti cane ini sangatlah mudah, berikut resep sederhana ala dapur jad.

Bahan:
3 gelas terigu
3/4 gelas air
1/2 gelas minyak
1 sdt garam
2 sdm mentega untuk polesan waktu penggulungan

Cara membuatnya:
  1. Campurkan terigu dan garam, aduk merata lalu tambahkan air dan uleni
  2. Tambahkan minyak kedalam adonan, uleni kembali hingga kalis
  3. Setelah adonan kalis, ambil adonan kira-kira segumpalan tangan, bulatkan lalu balurkan sekelilingnya dengan minyak dan diamkan sekitar 30 menit
  4. Setelah 30 menit, ambil satu bulatan tadi, giling pipih, olesi dengan margarin di permukaannya lalu gulung memanjang, setelah itu lipat setiap ujungnya secara berlawanan hingga menjadi seperti bentuk ‘S’ kemudian tindihkan kedua sisinya dan giling lagi setebal yang diinginkan
  5. Tahap terakhir, masak adonan di atas wajan penggorengan yang sudah dipanaskan dan diolesi minyak, wajannya lebih baik ditutup biar matangnya sempurna (tidak ditutup juga boleh), setelah bagian bawah matang, baliklah adonan dan tutup lagi. tunggu sampai warna menguning dan matang.

selera Jad begini saja, taburi gula halus, langsung maem

Saya menggulungnya masih kurang rapi :)
Tips:
  1. Mentega yang untuk polesan dipanaskan sebentar, jangan sampai mencair, sekedar lunak saja biar mudah memoles nantibya.
  2. Untuk takaran, pakai gelas yang muatan 250 ml
Dan sekarang ruti cane siap dihidangkan, boleh dimakan bersama dengan kuah kari, tumisan terong ala timur tengah, atau cukup disiram dengan krem, madu dan gula halus.

Semoga bermanfaat :)                                                                                                              

Sep 9, 2015

Kue Tulban Marmer Tanpa Oven Ala Ummu Jad
بسم الله الرحمن الرحيم
Ceritanya oven di rumah sudah rusak, jadi setiap anak minta dibuatkan bolu atau kue yang harus dipanggang, mau tidak mau saya harus mencari ide agar si kue dapat disajikan.

Memang benar kata orang-orang, "keterbatasan dan keadaan yang menghimpit akan mendorong seseorang untuk berpikir lebih aktif demi mendapatkan cara agar bisa keluar dari kungkungan keadaan tersebut."

Setidaknya itulah yang saya alami ketika oven tidak dapat berfungsi, sedangkan anak saya sangat suka dengan kue-kue yang dipanggang.

Dan inilah hasilnya, akhirnya kue panggang bisa tersajikan dengan memanfaatkan dandang yang biasa digunakan untuk mengukus makanan.

sehingga jadilah dandangku ini mempunyai dua fungsi, selain untuk mengukus, juga berfungsi sebagai oven alternatif, ibarat kata peribahasa "tak ada rotan, akar pun jadi" hehe.

Berikut resep tulban marmer ala dapur Jad, takaran yang digunakan adalah gelas duralex pendek atau gelas biasa yang muatan 250 ml.

Bahan:
6 kuning telur
5 putih telur
1/4 sdt garam
2 gelas gula halus
3 sdm bubuk coklat
2 gelas tepung terigu
1 gelas (250 gram) mentega
1/4 gelas susu kental manis dicampur dengan 1/4 gelas air

Cara Membuat:
  1. Kocok mentega dan gula halus sampai lembut dan memutih
  2. Tambahkan kuning telur, kocok lagi sampai menyatu dan rata
  3. Tambahkan susu cair dan tepung terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk pelan
  4. Tambahkan putih telur yang telah dikocok bersama garam sampai membeku, aduk hingga rata 
  5. Ambil sekitar 4 sdm adonan, tambahkan bubuk coklat, aduk rata
  6. Siapkan loyang tulban, olesi dengan mentega dan taburi terigu di atasnya, tuang setengah adonan tulban ke loyang tersebut, timpakan dengan adonan coklat, lalu tutup lagi dengan setengah adonan yang tersisa, putar keliling sendok garpu di dalam adonan agar muncul corak marmer  
  7. Panaskan dandang terlebih dahulu, masukkan loyang ke dalamnya, tutup dandang dan Bakar sampai matang. Jangan lupa api harus sedang ke bawah biar matangnya rata dan tidak gosong bawah.  
Karena tidak pakai oven, atasan cake nya seperti ada krem lembut gitu, anak saya suka sekali


Tips:
Dandang tidak perlu diisi dengan air karena ini untuk memanggang, dalaman dandang yang berlubang-lubang itu dikeluarkan dulu, loyang tulban langsung diletakkan di dasar dandang setelah dandangnya panas, dan sebaiknya dandang dialasi dengan lempengan piring seng di bawahnya agar tidak bersentuhan langsung dengan api yang bisa mengakibatkan kue terlalu cepat gosong tapi kurang matang dalamnya.

Gula halus boleh digantikan dengan gula pasir biasa, tapi takarannya dikurangi menjadi 1 ½ gelas gula pasir

Nah, sekarang tulban marmer tanpa oven sudah matang, siap disajikan untuk keluarga tercinta.

Semoga bermanfaat :)

Sep 8, 2015

Bhoi, Bolu Awet Khas Aceh
Bismillahirrahmanirrahim

Bhoi beragam bentuk. (foto: google)

Kue ini namanya bhoi, merupakan bolu khas daerah Aceh, bentuknya unik dan beragam, ada yang bentuk ikan, bunga, binatang dan lain-lain, teksturnya padat tapi lembut, rasanya legit manis dan enak, sangat cocok sebagai teman minum teh atau kopi di senja hari.

Bhoi sangat familiar di kalangan masyarakat Aceh, ia kerap menghiasi acara-acara adat berdampingan dengan hidangan khas Aceh lainnya, seperti saat khanduri keumaweuh (syukuran tujuh bulan kehamilan), khanduri khitanan, dan lain-lain.


Selain itu bhoi sudah lazim menjadi buah tangan dalam ajang-ajang silaturrahim antar masyarakat Aceh, di antaranya sering dijadikan buah tangan ketika menjenguk kerabat atau tetangga yang baru saja menjalani persalinan, atau ketika menghadiri hajatan dan juga acapkali menjadi prioritas pilihan buah tangan dari menantu perempuan ketika berlebaran ke rumah mertua.

Bhoi juga salah satu daftar kue wajib yang menjadi bagian isi hantaran 'ba ranup' (seserahan) yang dibawa oleh calon linto baro (calon mempelai pria) ke keluarga calon dara baro (calon mempelai wanita) ketika hari pernikahan.

Bhoi kerap
juga menjadi icon buah tangan para wisatawan yang berkunjung ke Aceh, banyak sekali gerai-gerai di pasar tradisional yang menjajakan kue ini dengan harga yang sangat terjangkau.

Kue bhoi ini sifatnya awet, ia bisa disimpan sampai sebulanan meskipun tanpa pengawet atau semacamnya, di sinilah keistimewaan bhoi dengan bolu lainnya.

Untuk membuat bhoi sebenarnya tidak susah karena bahannya sangat irit dan simpel, hanya dibutuhkan telur, gula dan tepung terigu, sebagian orang ada yang menambahkan sedikit vanili dan soda.


Dalam prosesnya, pengocokan telur harus benar-benar mengembang agar hasil akhirnya sempurna dan pemanggangannya harus menggunakan api (suhu panas) atas dan bawah dengan menggunakan cetakan khusus bhoi hingga matangnya merata dan warnanya cantik menarik.

Namun begitu, meski terkesan mudah serta komposisinya yang irit dan simpel, tapi untuk proses pembuatannya tidak juga bisa dianggap enteng, karena untuk menghasilkan bhoi yang sempurna dan tahan lama tentu saja diperlukan trik-trik khusus.

Nah, kalau mau mengetahui secara mendetail tentang pembuatan kue bhoi ini agar hasilnya enak dan sempurna, maka tanyakanlah kepada orang-orang tua di Aceh :D

Mari-mari!!! Goyang lidah dengan makanan warisan indatu...Yuk lestarikan makanan tradisional.


(Merisusanti Zakaria; Cairo, 8 September 2015)

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Semua goresan yang ada di blog ini, terutama sekali saya tujukan untuk diri saya pribadi guna muhasabah, pengingat dan nasehat bagi diri sendiri selaku hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan alpha dalam berbagai peranan kehidupan, baik sebagai isteri, anak, ibu dari anakku dan juga teman dari sahabat-sahabatku.
Mohon kerelaan untuk mengoreksi bila menemukan kekeliruan dalam tulisan blog ini karena saya masih belajar dan terus belajar.
_
**(Wassalam)**_