Apr 22, 2017

Merindukan Keasrian Semesta, Bumi Hijau Nan Subur
Merindukan-Keasrian-Semesta-Bumi-Hijau-Nan-Subur

Dalam hening nafas terhela
Nanar menatap cakrawala
Oh semesta raya
Ku iri dengan tegarmu
Inginku sepertimu

Yang tegap seakan tak pernah lara
Selalu memberi dengan sukarela
Nadimu senantiasa berdenyut ria
Walau kerap si jahil rakus mengusikmu

Merontoki mahkota indah mu
bahkan membumi hanguskanmu tanpa iba
Merusak asrimu yang telah tertata
Hanya demi memuluskan ancang para kacung kapitalis yang tak berkalbu

Ku tahu sebenarnya kau menangis pilu
Menyesalkan tingkah polah manusia-manusia culas itu
Ku bahkan bisa merekam gelagatmu
Ingin kau benamkan mereka semua

Tapi sekali lagi ku akui tegarmu
Bajamu memasung naluriku
Bebanmu membanting sabarku
Saat kau biarkan saja manusia picik itu menyakitimu
Bahkan kau berikan mereka berteduh nyaman di pangkuanmu

Oooh dalam renung ku mencoba reka
Mungkin kau ingin menunggu dan melihat mereka sadar akan arti mensyukuri dan menjaga keasrian semesta
Atau kau sengaja ingin mengulur waktu agar mereka bisa merasakan akibat dari polah biadab mereka sendiri

Entahlah!!! Namun dalam diam ku tulus mendoakan agar mereka sadar dan memiliki sifat peka
Untuk selalu menjaga bumi anugerah ilahi
Karena bumi hijau nan lestari adalah dambaan insan semesta
Yang menebarkan udara bersih dan sehat ke setiap penjuru semesta

Semoga ini bukan mimpi belaka
Ku ingin melihatmu kembali tersenyum ria
Bumiku yang hijau nan asri

**Meri Susanti Zakari, Cairo, 22 april 2017**

Sebenarnya tadi sedang suntuk berat yang akhirnya menggerakkan tangan untuk membolak-balikkan coretan-coretan tangan lama ala diary saya, dibaca halaman demi halaman ternyata mengasyikkan juga.

Eh tiba-tiba dipertengahan jumpa tulisan ini yang saya tulis ketika marak kebakaran hutan dulu.

Nah karena kebetulan hari ini tanggal 22 april yang konon merupakan "hari bumi sedunia", jadi cocoklah diupdate saja, meski sebetulnya saya tidak begitu tertarik dengan berbagai macam seremonial dan selebrasi, karena pegangan saya tentang menghargai, mencintai dan berbagai bentuk penghargaan lainnya seharusnya sepanjang masa, tidak perlu ada hari-hari khusus yang menyekatnya.

Akan tetapi untuk momen-momen tertentu seperti 'hari bumi' ini, saya rasa tidak mengapa dirayakan karena selain bisa sebagai tonggak start bagi generasi muda untuk kembali mengingat hakikat alam jagat raya juga sebagai momentum rehabilitasi alam yang sifatnya berkesinambungan.

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Semua goresan yang ada di blog ini, terutama sekali saya tujukan untuk diri saya pribadi guna muhasabah, pengingat dan nasehat bagi diri sendiri selaku hamba-Nya yang masih banyak kekurangan dan alpha dalam berbagai peranan kehidupan, baik sebagai isteri, anak, ibu dari anakku dan juga teman dari sahabat-sahabatku.
Mohon kerelaan untuk mengoreksi bila menemukan kekeliruan dalam tulisan blog ini karena saya masih belajar dan terus belajar.
_
**(Wassalam)**_